Sejak cukup lama, telah beredar melalui
internet sebuah gambar permukaan bulan yang menggebrak para ilmuan
modern sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' al-qur'an. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA).
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus
membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang
tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh
keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang
untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya
bulan.
Atas peristiwa ini Allah telah menjelaskan sejak 14 abad
yg lalu dalam Al Qur'an: " Telah dekat saat itu dan bulan telah
terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat),
mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir." (QS Al
Qomar 54:1-2)
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip
sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum
hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah.
Orang2
musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul,
coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian
dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?"
Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab,
"Coba belah bulan..." Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, berdoa
kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar
mengarahkan telunjuknya ke bulan.
Rasulullah pun mengarahkan
telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya.
Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar2 telah
menyihir kami!"
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir,
memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan
tetapi TIDAK BISA menyihir orang yang tidak ada di tempat itu.
Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti
orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang
pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun
bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka
menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan
terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu
kembali..."
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian
lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan
ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan,
dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi
berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan
mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap
urusan benar-benar telah tetap... (Ayat terakhir surat Al-Qamar).
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan
setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya
berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai
Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
menjawab:"Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok
berkata, "Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka
salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2
Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku
membawa terjemah itu pulang ke rumah.
Dan ketika aku membuka2
terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan
bulan pun telah terbelah..."
Aku bergumam: Apakah kalimat ini
masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?
Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku
pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan
urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat
keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku
duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara
seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga
pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam
rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia
sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi,
tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga pakar itu pun membela diri
dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan
membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia,
baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan
tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka
pengembangan kehidupan manusia."
Dalam diskusi tersebut dibahas
tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana
perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak
kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah
kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar
dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?
" Mereka
pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada
di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat
tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta
dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana
itu kepada siapapun."
Mendengar hal itu, presenter itu pun
bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal
taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami
pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!
Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?"
Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari bebatuan yang
terpisah karena terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut)
bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka
mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan
pernah terbelah lalu bersatu kembali!"
Mendengar paparan itu,
ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, Maka aku pun turun dari
kursi dan berkata, 'Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri
Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu.
Amerika Serikat telah rela mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga
100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama
Islam ini tidak mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf
Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar.... Dan saat itu adalah awal aku
menerima dan masuk Islam."
Penemuan ini baru didapatkan setelah
adanya tekhnologi yang mutakhir di abad 20 . Inilah salah satu bukti
bahwa Qur'an ialah mukjizat terbesar & SEPANJANG MASA, karena
ayat-ayatnya baru dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi terakhir.
Bahkan masih banyak lagi ayat-ayat yang belum dapat dibuktikan oleh ilmu
& tekhnologi. Bukti kuat bahwa Qur'an bukan buatan Rasulullah
Muhammad SAW tapi berasal dari ALLAH, Tuhan Langit & Bumi yang Maha
Mengetahui ciptaan-NYA.
Jika Al-Qur'anul Kariim bukan berasal
dari Allah, tentu ayat ini kemungkinan besar berbeda bunyinya &
salah besar, tapi sekali lagi, ini adalah TEPAT!! Dan AL-Qur'an sudah
TERBUKTI BENAR.
Sumber: faktaunik.com
0komentar:
Post a Comment